Senin, 30 Desember 2013

Pengantar Bisnis



BAB I
PENDAHULUAN

Dalam kehidupan kita mengenal barang dan jasa yang beraneka ragam jenisnya yang kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan kita. Hal tersebut berkat adanya suatu kegiatan dari sebuah pabrik untuk menambah nilai atau menciptakan manfaat dari suatu barang dan jasa yang dilaksanakan melalui sistem produksi dengan sasaran mendapatkan keuntungan serta  dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Pelaksanaan kegiatan manajemen merupakan tanggung jawab seorang manajer diartikan sebagai orang yang bertanggung jawab lebih besar dari pada apa yang dia dapat lakukan sendiri. Sehingga membutuhkan bantuan orang lain dalam mencapai tujuan organisasi, sedangkan manajer produksi dan operasilah yang akan menentukan keberhasilan organisasi perusahaan sebagai produsen yang baik, selanjutnya keberhasilan usaha suatu perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasarannya ditentukan oleh kemampuan manajer produksi dan operasi, serta kemampuan manajer pemasaran dan manajer keuangan disamping kemampuan majemen puncak atau direksi untuk menciptakan hasil sinergi dari seluruh kegiatan bersama perusahaan.
Manajer produksi dan operasi mengarahkan berbagai masukan (input) untuk di proses menjadi keluaran (out put) berupa barang dan jasa dalam jumlah, mutu, waktu, dan biaya (harga) yang tepat sesuai dengan permintaan konsumen.
Pengolahan berbagai sumberdaya untuk menghasilkan barang dan jasa yang bersangkutan adalah suatu kegiatan yang cara pengelolaannya menjadi penentu bagi jumlah berbagai jenis barang dan jasa yang dapat di buat dengan menggunakan sejumlah tertentu sumberdaya atau bauran sumberdaya.
Perbandingan antara jumlah barang atau jasa dengan jumlah sumberdaya atau bauran sunberdaya yang diolah untuk menghasilkan barang dan jasa itu disebut daya hasil (productivity).


BAB II
RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang di atas maka kami dapat menyimpulkan dua permasalahan sebagai rumusan masalah yang akan kami angkat adapun keduanya tersebut adalah sebagai berikut :
1.apakah Pengertian Manajemen Produksi dan Manajemen Operasional?
2.apasaja Tugas-tugas dari Manajer Produksi dan Operasi?

BAB III
PEMBAHASAN

1.Pengertian Manajemen Produksi dan Manajemen Operasional

manajemen pada dasarnya merupakan proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.
 Produksi adalah suatu kegiatan untuk menambah nilai pada suatu barang atau jasa melalui faktor – faktor produksi.
Manufaktur dari kata latin manu berarti tangan dan facto berarti membuat merupakan proses fisik untuk memproduksi barang dan tidak tergolong jasa.
Operasi merupakan keseluruhan fungsi atau kegiatan yang dibutuhkan untuk melaksanakn rencana setrategis agar perusahaan dapat terus beroperasi.
Manajemen produksi adalah proses kegiatan manajemen dalam bidang produksi agar kegiatan – kegiatan produksi dapat mencapai hasil yang sebaik – baiknya.
Mananjemen Operasi bertujuan mengatur penggunaan faktor-faktor produksi ( resources ) yang ada dalam perusahaan baik yang berupa bahan baku, tenaga kerja, mesin-mesin, dan perlengkapannya sedemikian rupa sehingga proses produksi dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

            2. Tugas Manajer Produksi dan Operasi

            Manajer produksi dan Operasi bertanggung jawab terhadap produk yang dihasilkan dengan hasil terbaik, lebih cepat dan dengan biaya yang lebih rendah, sehingga manajer produksi dan operasi harus dapat menghasilkan produk dengan efektif dan efisien yang dilengkapi dengan kontrol kualitas yang lebih baik.

            Aktivitas yang dilakukan oleh manajer produksi dan operasi yaitu :
  1. Perencanaan produk
  2. Perencanaan lokasi pabrik
  3. Perencanaan letak fasilitas ( lay out )
  4. Pengendalian produksi
  5. Pengendalian bahan baku
  6. Pengendalian tenaga kerja
  7. Pengendalian Kualitas
  8. Pemeliharaan

  1. Perencanaan Produk
Perencanaan produk adalah proses kegiatan penelitian dan pengembangan produk baru atau produk lama yang akan diproduksi atau telah diproduksi oleh suatu perusahaan.Sebelum memulai kegiatan produksi tentu saja harus direncanakan terlebih dahulu:
    1. Jenis Produk apa yang akan dibuat
    2. Jumlah produk yang akan dibuat ( luas produksi )
    3. Kualitas yang bagaimana
    4. Bagaiman cara pembuatannya
 
  1. Perencanaan Lokasi
Pabrik sebagai fungsi tehnis dari perusahaan harus diletakkan pada lokasi yang tepat dengan mempertimbangkan faktor -faktor yang berpengaruh kepadanya.
Pemilihan letak perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap efisiensi dan keberhasilan perusahaan di masa yang akan dating.

  1. Perencanaan letak fasilitas produksi
Perencanaan letak fasilitas produksi sering disebut lay out fasilitas pabrik yaitu tata letak mesin dan peralatan lainnya yang digunakan dalam proses produksi.
Letak dari fasilitas produksi yang baik dapat menekan biaya produksi, sebaliknya bila tidak teratur akan menimbulkan pemborosan sehingga biaya produksi  menjadi naik .

Tujuan Khusus
    1. Untuk simplifikasi proses produksi
    2. Meminimumkan biaya transportasi dalam pabrik
    3. Perputaran barang setengah jadi yang tinggi
    4. Mengurangi investasi yang kurang penting
    5. Kepuasan dan keamanan kerja karyawan

Pemilihan tata letak mesin dipengaruhi oleh :
a.       Sifat produksi
b.      Urutan hasil produksi
c.       Macam hasil produksi
d.      Perlengkapan yang digunakan
Macam – macam tata letak mesin :
1)      Lay out by product
2)      Lay out by process
3)      Lay out by stationary
1)   Lay out by product
Tata letak ini merupakan penyusunan letak mesin secara berurutan sesuai dengan jalannya proses produksi sejak dari bahan mentah sampai barang jadi. Jadi menuntut urtan garis, disebut line lay out. Jenis tata letak ini biasanya untuk membuat produk massa, terus menerus, dan produk standar.

2)   Lay out by process
Mesin (peralatan) yang sama dikelompokkan pada satu tempat yang sama. Titik tolak pada kesamaan pekerjaan atau proses bukan pada urutannya.
Tata letak yang digunakan dalam job lot manufacture. Jadi aliran bahan bakunya terputus – putus dan mesin disusun menurut fungsinya ke dalam group atau departemennya. Misalnya bor di bagian pengeboran, las di bagian pengelasan.
3)   Lay outr stationary
Semua komponen untuk proses produksi diletakkan dekat tempat produksi. Semua bahan baku dan bahan penolong serta peralatan yang digunakan diletakkan pada lokasi yang tetap.
Misalnya : pembuatan jembatan, gedung , dan sebagainya.

d. Pengendalian Produksi
            Pada hakekatnya tugas bagian pengendalian produksi adealah merintis dan mengawasi aliran pekerjaan dalam pabrik , sehingga terdapat kemajuan dalam pekerjaan dengan cara sistematis dari bagian yang satu kebagian lainnya tanpa terjadi kemacetan atau keterlambatan.
Kegiatan yang perlu dalam pengendalian produksi adalah:
1)      Planing ( Perencanaan )
2)      Routing
3)      Scheduling
4)      Dispatching
5)      Follow up

e. Pengendalian bahan baku
            Bahan baku  merupakan masalah yang cukup dominant di bidang produksi, karena ketiadaan bahan baku akan mengakibatkan terhentinya proses produksi, kelebihan bahan baku akan menambah biaya produksi , karena menambah biaya pemeliharaan dan pengawasan, mengandung resiko hilang, rusak, usang, dan modal macet.
            Bahan baku perlu direncanakan jumlah dan waktu pembelian bahan baku yang tepat yang akan menghemat biaya sehingga dapat menekan biaya produksi.

f. Pengendalian tenaga kerja
            Tenaga kerja merupakan faktor yang secara langsung memproses produk,sehingga sangat berpengaruh terhadap kualitas produk akhir.Dengan perencanaan dan pengendalian yang tepat maka proses produksi akan berjalan dengan baik serta mempunyai kualitas seperti yang diharapkan.
            Sebelum proses produksi dilaksanakan, pihak manajemen harus menyusun tahap-tahap yang harus dilalui atau dijalankan oleh tenaga kerja,sehingga tercapai efisiensi waktu dan biaya.
            Analisis Jaringan Kerja ( Network Analysis ) merupakan teknik yang berkaitan dengan masalah penetapan urutan pekerjaan yang diarahkan untuk meminimumkan penyelesaian suatu proyek agar dicapai biaya yang minimum.
            Pekerjaan yang besar dipecah-pecah menjadi tugas-tugas yang lebih kecil yang kemudian disusun dalam suatu jaringan kerja yang logis.
            Analisis Jaringan banyak dipakai dengan pendekatan PERT (Program Evaluation and Review Technique) dan CPM (Critical Path Method).

g. Pengendalian Kualitas
dalam manajemen unsur pengendalian kualitas tak ubah halnya suatu keharusan dan mau tak mau adalah hal yang harus menjadi perhatian,hal ini karena dalam produksi pengendalian kualitas mau tak mau harus senantiasa dijaga,supaya dalam  penciptaan produk terus tetap terjaga kualitas produk yang di hasilkan,hal ini teramat penting untuk menjaga kepuasan pasar terhadap produk tersebut.
h. Pemeliharaan
            Pemeliharaan peralatan atau fasilitas produksi merupakan suatu hal yang tidak boleh diabaikan begitu saja, karena banyak kerugian yang akan timbul apabila perusahaan mengabaikan pemeliharaan fasilitas produksi, seperti alat produksi yang seharusnya masih dapat berfungsi dengan baik menjadi cepat rusk serta menurun  tingkat kegunaannya karena tidak dipelihara dengan baik.
            Jenis – jenis pemeliharaan:
1)      Pemeliharaan preventif adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan yang tidak diduga yang menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi.
2)      Pemeliharaan korektif adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan setelah terjadinya suatu kerusakan atau kelainan pada fasilitas produksi sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Kegiatan ini sering dinamakan perbaikan atau reparasi.

Bab IV
KESIMPULAN

Manajemen produksi adalah proses kegiatan manajemen dalam bidang produksi agar kegiatan – kegiatan produksi dapat mencapai hasil yang sebaik – baiknya.
Mananjemen Operasi bertujuan mengatur penggunaan faktor-faktor produksi ( resources ) yang ada dalam perusahaan baik yang berupa bahan baku, tenaga kerja, mesin-mesin, dan perlengkapannya sedemikian rupa sehingga proses produksi dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Manajer produksi dan Operasi bertanggung jawab terhadap produk yang dihasilkan dengan hasil terbaik, lebih cepat dan dengan biaya yang lebih rendah, sehingga manajer produksi dan operasi harus dapat menghasilkan produk dengan efektif dan efisien yang dilengkapi dengan kontrol kualitas yang lebih baik.

            Aktivitas yang dilakukan oleh manajer produksi dan operasi yaitu :
  1. Perencanaan produk
  2. Perencanaan lokasi pabrik
  3. Perencanaan letak fasilitas ( lay out )
  4. Pengendalian produksi
  5. Pengendalian bahan baku
  6. Pengendalian tenaga kerja
  7. Pengendalian Kualitas
  8. Pemeliharaan
 


DAFTAR PUSTAKA
PENGARANG di balik,judul buku,penerbit,kota,tahun
-        M pardede pontas,Manajemen Operasi dan Produksi,Andi Yogjakarta,Yogjakarta,2005.
-        Madura Jeff,Pengantar Bisnis,Salemba Empat,Jakarta,2001.
-        Indriyani Panca,Bisnis Pengantar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar