PROSES RISET PEMASARAN
Riset pemasaran yang efektif
melalui 5 langkah:
1. Penentuan masalah dan tinjauan riset
Penelitian harus merumuskan
masalah terlebuh dahulu agar sasaran betul-betul dapat dicapai.
Ada 3 jenis sasaran riset
pemasaran :
a.
Eksploiratis :
Mengumpulkan data awal agar makin mengetahui masalah.
b.
Deskriptif :
Menjelaskan gejala-gejala tertentu.
c.
Kausal :
Menguji suatu hipotesis mengenai sebab akibat.
2. Pengembangan rencana
Pengembangan
rencana penelitian perlu mempertimbangkan mengenai :
a.
Sumber data :
Sekunder internal (neraca, R/L, faktur pemerintah (BPS,
PP, UU) buku jurnal) atau PDBI data primer (wawancara)
b.
Pendekatan riset
Data primer dapat diperoleh dengan mengamati orang.
Tindakan dan situasi yang relevan.
c.
Observasi (pengamatan)
1)
Kelompok terfokus
2)
Survei
3)
Eksperimen
4)
Instrument Riset
Penelitian
pemasaran dapat memilih 2 instrumen penelitian utama untuk mengimpulkan data
primer yaitu kuisioner dan instrument mekanik.
d.
Rencana pengambilan sampel
Penelitian harus merancang rencana pengambilan sampel (
sampling ) yang membutuhkan 3 keputusan :
1)
Unit sampel (siapa?)
2)
Besar sampel (berapa?)
3)
Prosedur (bagaimana?)
e.
Metode kontak.
Bagaimana sebaiknya subyek itu harus dihubungi melalui surat,
telepon, wawancara pribadi.
3. Pengumpulan informasi.
Dalam tahap ini
biasanya membutuhkan banyak biaya dan mungkin juga timbul kesalahan .
Ada 4 masalah yang
akan muncul :
a.
Responden tidak berada di
tempat.
b.
Responden menolak.
c.
Responden menjawab tidak
jujur.
d.
Pewawancara tidak jujur.
4. Analisis informasi.
Peneliti menyaring
informasi, mentabulasi data, membuat distribusi.
5. Menyajikan hasil penemuan.
Peneliti harus
menyajikan temuan-temuan pokok yang relevan dengan keputusan pemasaran.
Ciri-ciri penelitian yang baik :
1. Metode ilmiah.
penelitian
pemasaran yang efektif menggunakan prinsip-prinsip metode ilmiah, pengamatan
yang cermat, perumusan hipotesis, peramalan dan pengujian.
2. Kreativitas penelitian.
Bila
memungkinkan sebaiknya penelitian pemasaran mengembangkan cara-cara inovatif
untuk memecahkan persoalan.
3. Metode berganda.
Tidak
menggunakan satu metode, tetapi mengadaptasikan metode dengan permasalahan yang
ada, bukan sebaliknya.
4. Interpedensi model dan data.
Fakta
berasal ari pemahaman mereka dari model permasalahan. Model memberikan pedoman
atas jenis informasi yang dicari maka harus dibuat sejelas mungkin.
5. Nilai dan biaya informasi.
6. Skeptisme yang sehat.
Skeptisme
yang sehat terhadap asumsi-asumsi tidak jujur yang dibuat para manajer mengenai
bagaimana pasar bekerja.
7. Sistem pendukung keputusan pemasaran.
Sistem
pendukung keputusan pemasaran yang terdiri dari teknik statistik dan model
keputusan untuk membantu para menajer pemasaran dalam pembuatan analisa dan
keputusan yang lebih baik.
Sistem
pendukung keputusan pemasaran ( Marketing
Decision Support System / MDSS ) yaitu :
Sekumpulan
alat-alat statistik dan model keputusan dengan dukungan te rsedianya peralatan
perangkat keras ( hardware ) dan
perangkat lunak (software) bagi
manajer pemasaran untuk membantunya dalam menganalisa data dan membuat
keputusan pemasaran yang lebih baik (Kotler I ; 167)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar