Ø Konsumen
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi
kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan
tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan pembelian produk tersebut
untuk dijual kembali (Jawa: kulakan), maka dia disebut pengecer atau distributor.
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika
seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen
untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement)
proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan
untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan
keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Perilaku Konsumen
Rasional
Suatu konsumsi dapat
dikatakan rasional jika memerhatikan hal-hal berikut:
·
barang tersebut dapat memberikan kegunaan optimal bagi konsumen;
·
barang tersebut benar-benar diperlukan konsumen;
·
mutu barang terjamin;
·
harga sesuai dengan kemampuan konsumen.
Perilaku Konsumen
Irasional
Suatu perilaku dalam
mengonsumsi dapat dikatakan tidak rasional jika konsumen tersebut membeli
barang tanpa dipikirkan kegunaannya terlebih dahulu. Contohnya, yaitu:
- tertarik dengan promosi atau iklan baik di media cetak maupun elektronik;
- memiliki merek yang sudah dikenal banyak konsumen;
- ada bursa obral atau bonus-bonus dan banjir diskon;
- prestise atau gengsi.
Ø Pendekatan dalam meneliti perilaku konsumen
Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti
perilaku konsumen, yakni:
1.
Pendekatan interpretif.
Pendekatan ini menggali secara mendalam
perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui
wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna
sebuah produk dan jasa bagi konsumen
dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
2.
Pendekatan tradisional.
Pendekatan tradisional didasari pada teori dan
metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini bertujuan
mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan
keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survei untuk menguji
coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses
informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap
perilaku konsumen.
3.
Sains pemasaran
Pendekatan ke tiga disebut sebagai sains
pemasaran yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika.[4]
Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hierarki kebutuhan manusia menurut
Abraham Maslow untuk
memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi,
yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.
Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan
tinggi dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi marketing
dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat
saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan
yang dihadapi perusahaan tersebut.
Ø Faktor-
faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Perilaku pembelian konsumen sebenarnya di
pengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Sedangkan
faktor yang paling berpengaruh dan paling luas dan paling dalam adalah faktor
budaya. Menurut Kolter, Philip, Keller, Kevin Lane factor yang mempengaruhi
perilaku konsumen sebagai berikut :
Faktor Budaya
Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat
penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan
perilaku pembentuk paling dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh mendapatkan
seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan
lembaga-lembaga penting lainnya. Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah
sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para
anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, suku, agama, ras, kelompok bagi
para anggotanya. Ketika sub-budaya menjadi besar dan cukup makmur, perusahaan
akan sering merancang program pemasaran yang cermat disana.
Faktor Social
Selain faktor budaya, perilaku konsumen di
pengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, peran,
dan status sosial. Kelompok acuan terdiri dari semua kelompok yang memiliki
pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang
tersebut. Keluarga meruapkan organisasi pembelian konsumen yang paling penting
dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang
paling berpengaruh.
Peran dan status sosial seseorang menunjukkan
kedudukan orang itu setiap kelompok sosial yang ia tempati. Peran meliputi
kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran
menghasilkan status.
Contoh, seorang yang memiliki peran sebagai
manajer dan status yang lebih tinggi dari pegawai kantor, dimana ia juga
memiliki banyak keluarga dan anak, tentu ia akan tertarik dengan produk mobil
dari Toyota, karena ada kesesuaian antara kebutuhan dan keunggulan Toyota
sebagai mobil keluarga ideal terbaik Indonesia, ia bahkan juga bisa membeli
pakaian mahal dan juga keluarganya, membeli rumah besar untuk keluarganya dan
lain-lain.
Faktor pribadi
Keputusan membeli juga di pengaruhi oleh
karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam
siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, juga
nilai dan gaya hidup pembeli.
Faktor Psikologi
Titik awal untuk memahami perilaku konsumen
adalah adanya rangsangan pemasaran luar seperti ekonomi, teknologi, politik,
budaya. Satu perangkat psikologi berkombinasi dengan karakteristik konsumen
tertentu untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan pembelian. Tugas
pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara
datangnya rangsangan pemasaran luar dengan keputusan pembelian akhir. Empat
proses psikologis (motivasi, persepsi, ingatan dan pembelajaran) secara
fundamental, mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap rangsangan pemasaran.
Sedangkan menurut James F. Engel – Roger D
Blackwell-Paul W. Miniart dalam saladin terdapat tiga faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen yaitu :
1.
Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas
sosial, keluarga dan situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah
memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam
mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan yang
kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat faktor
tersebut diatas.
2.
Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari
motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan
demografi. Perbedaan individu merupkan faktor internal (interpersonal) yang
menggerakkan serta mempengaruhi perilaku. Kelima faktor tersebut akan
memperluas pengaruh perilaku konsumen dalam proses keputusannya.
3.
Proses psikologis, terdiri dari pengolahan
informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor tersebut
menambah minat utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang turut
mempengaruhi perilaku konsumen dalam penambilan keputusan pembelian.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar