RENCANA PERIKLANAN DAN STRATEGI INFORMASI
BAB I
PENDAHULUAN
Di era
modern ini, komponen utama yang dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah sistem
informasi yang efektif dan efisien adalah teknologi informasi. Teknologi
informasi merupakan sebuah domain dari produkproduk hasil perkembangan ilmu
komputer dan telekomunikasi. Pada kenyataannya, saat ini terdapat beragam tipe
produk-produk yang berkaitan dengan teknologi informasi yang secara garis besar
dapat dibagi dua: perangkat keras dan perangkat lunak. Pada jajaran perangkat
keras dikenal produk-produk seperti komputer, printer, monitor, modem, router,
hub, scanner, hard disk, disk drive, CD-ROM device, dan lain sebagainya;
sementara pada jajaran perangkat lunak dikenal istilah-istilah seperti sistem
operasi, database, spreadsheet, aplikasi, word processor, protocol, dan lain
sebagainya. Sesuai dengan tipe dan fungsinya, masing-masing kelas produk
tersebut masih dibagi lagi menjadi berbagai jenis variasi yang selalu
berkembang dari waktu ke waktu sesuai dengan kemajuan teknologi yang ada.
Fenomena yang terlihat sehubungan dengan hal ini adalah berlombanya beribu-ribu
perusahaan untuk menciptakan produkproduk yang dapat dijadikan standar internasional
pada kelasnya masing-masing. Dari kenyataan ini saja sudah terlihat, bahwa
perusahaan memerlukan strategi khusus paling tidak dalam memilih teknologi mana
saja yang akan dibeli dan dimanfaatkan agar dapat dikembangkan sistem informasi
yang dibutuhkan. Alasan lain diperlukannya IT Strategy ini adalah karena adanya
suatu resiko tertentu yang akan menjadi tanggungan perusahaan sehubungan dengan
pemilihan suatu teknologi tertentu.
Perencanaan
menjadi penting untuk memperoleh efisiensi dan efektivitas kegiatan.
Perencanaan juga dapat memperkirakan hasil suatu kegiatan. Khusus dalam bidang
periklanan, perencanan akan membantu mengarahkan kegiatan sehingga diperoleh
efisiensi dan efektifitas yang diharapkan. Perencanaan periklanan juga menjadi
pengarah akan tindakan yang dilakukan. Karena dalam perencanaan telah
ditentukan langkah-langkah yang dilakukan. Langkah pertama mengarahkan langkah
ke dua dan seterusnya.
Perencanaan
periklanan adalah bagian dari perencanaan pemasaran yang hanya memuat informasi
yang relevan untuk dijadikan bahan perik-lanan dan promosi dari suatu produk
pada priode tertentu.
Dalam
perencanaan periklanan juga dikemukakan aktivitas promosi yang lain yang penting
dan relevan untuk dilakukan sehingga mendukung tujuan pemasaran secara umum.
Packaging dan graphic; pembuatan kemasan dan
gambar produk yang menarik untuk mem-bantu penjulana produk. Karena faktor
kemasan yang menarik banyak membuat orang tertarik membeli produk.
Advertsising,
merupakan pro-gram komunikasi periklanan yang akan dikembangkan untuk mendukung
tujuan pemasaran yang meliputi tujuan, anggaran, strategi periklanan, strategi
kreatif, dan strategi media dan faktor promosi pendukung.
Public
relations, merupakan program kehumasan yang terigtegrasi
dengan program promosi lain yang dikembangkan untuk mendukung tujuan pemasaran
secara umum.
Sales
promotion, merupakan program penjualan yang terintegrasi dengan progam
pomosi lain yang dikembangkan untuk mendukung tujuan pemasaran penjualan jangka
pendek.
Direct
marketing, program penjualan langsung yang terintegrasi dengan program
promosi lain yang dikembankan untuk mendukung tu-juan pemasaran penjualan
jangka pendek.
Kegiatan-kegiatan
tersebut harus merupakan satu kesatuan langkah yang terintegrasi dan bersinergi
untuk mencapai tujuan pemasaran. Dalam pandangan umum, semua kegiatan ini
sering disebutkan sebagai program kampanye. Semua kegiatan tersebut merupakan
komunikasi yang dikembangkan untuk membantu pemasaran produk. Karena itu juga
disebut komunikasi pemasaran.
Dalam
suatu perencanaan harus bisa digunakan untuk mengambil keputusan. Keputusan
baru dapat diambil bila dalam perencanaan tersebut terdapat
alternatif-alternatif yang ditawarkan dari pertimbangan-pertimbangan yang
menyertainya.
BAB II
PERMASALAHAN
1.
Bagaimana proses
perencanaan iklan itu?
2.
Apa saja elemen
– elemen dalam strategi periklanan?
3.
Apa strategi
informasi itu?
4.
Proses
perencanaan apa yang ada pada stud kasus?
BAB III
PEMBAHASAN
Proses
perencanaan periklanan adalah sebuah proses tersendiri didalam fungsi
pemasaran. Untuk merealisasikan rencana periklanan kedalam tindakan,
diperlukan: evaluasi yang cermat tentang perilaku pelanggan yang berkaitan
dengan merek, evaluasi mendetail tentang kompetisi, dan upaya yang
terkoordinasi untuk menyatukan program periklanan yang diusulkan terhadap
strategi pemasaran merek secara keseluruhan. Karena suatu rencana periklanan
melibatkan sejumlah rincian dan langkah tertentu yang berada diluar batasan
ini,
Proses
perencanaan periklanan dalam suatu komunikasi bisnis ini meliputi enam langkah
utama secara umum yang dirinci sebagai berikut:
1. Mengulas rencana periklanan
2. Analisis situasi internal dan eksternal perusahaan
3. Menentukan tujuan periklanan
4. Mengembangkan dan melaksanakan strategi
periklanan atau kreatif
5. Mengambangkan dan melaksanakan strategi
media
6. Mengevaluasi efektifitas periklanan
1. Mengulas rencana
periklanan
Menejer
periklanan pertama-tama mengulas rencana pemasaran untuk memahami kemana arah
perusahaan, cara apa yang diniati, dan peran apa yang akan dimainkan periklanan
dalam bauran pemasaran.
2.
Analisis
situasi internal dan eksternal perusahaan
Analisis-analisis
situasi internal dan eksternal secara ringkas menyatakan kembali situasi
perusahaan sekarang, pasar-pasar target, tujuan-tujuan pemasaran jangka pendek
dan jangka panjang, serta keputusan-keputusan menyangkut posisi produk di
pasar, tahapnya dalam siklus kehidupan dan bauran pemasaran terkait.
3. Menentukan
tujuan periklanan
Langkah
pengiklan berikutnya adalah menentukan apa yang perusahaan harapkan dari
pelaksanaan periklanan. Tujuan-tujuan periklanan hendaknya dinyatakan secara
jelas. Tepat dan dalam lingkup-lingkup yang terukur. Ketepatan dan daya ukur
memungkinkan para pengiklan mengevaluasi kesuksesan periklanan pada akhir
kampanye periklanan, menilai apakah tujuan-tujuannya telah dipenuhi.
Tujuan-tujuan periklanan dapat berorientasi penjualan atau berorientasi
komunikasi. Seandainya sebuah periklanan mendefenisikan tujuan-tujuan
berdasarkan penjualan, maka tujuan ini berfokus pada peningkatan pendapatan
penjualan, peningkatan sekian persen penjualan, atau peningkatan pangsa pasar
perusahaan.
Meskipun
tujuan jangka panjang pengiklan untuk meningkatkan penjualan, tidak semua
kampanye dirancang untuk meningkatkan kepekaan produk dan merek, membuat sikap
konsumen lebih menguntungkan produk atau merek, atau meningkatkan pengetahuan
konsumen tentang ciri-ciri produk. Sebagai contoh, the national fluid milk
processor promotion board menugasi bozell worldwide untuk menjalankan kampanye
periklanan seniali $36 juta pada tahun 1996. Tujuan-tujuan jangka pendek
kampanye tersebut adalah untuk mengubah sikap konsumen amerika yang menyebabkan
penurunan kosumsi perkapita susu untuk meningkatkan kepekaan publik terhadap
fakta-fakta nutrisi. Tujuan-tujuan jangka panjangnya adalah untuk menumbuhkan
dan pada akhirnya membalikkan penurunan serta untuk menjaga kepekaan publik
terhadap nutrisi susu.
4. Mengembangkan
dan melaksanakan strategi periklanan atau kreatif
Tujuan-tujuan
periklanan menyatakan dimana pengiklan ingin berada dalam kaitannya dengan
pangsa pasar dan kepekaan publik. Strategi periklanan atau kreatif menggambarkan
cara untuk mencapainya. Strategi ini terdiri dari elemen-elemen dan program
lima langkah.
A.
Elemen-elemen dalam strategi periklanan
Elemen-elemen
strategi periklanan antara lain:
1)
Khalayak
sasaran: khalayak sasaran adalah kelompok orang yang dituju iklan-iklan.
2)
Konsep produk
atau jasa: sebuah produk dapat berupa gagasan, jasa, atau barang atau kombinasi
dari ketiganya. Definisi ini juga mencakup jasa-jasa pendukung yang mengiringi
barang-barang seperti garansi dan perawatan. Saat menulis rencana periklanan,
manajer periklanan harus mengembangkan satu perencanaan sederhana untuk
menggambarkan konsep produk yaitu, bagaimana periklanan akan menyajikan produk.
Untuk menciptakan pernyataan ini, pengiklan pertama-tama mempertimbangkan cara
konsumen akan menangkap produk dan kemudian menimbangkan dengan strategi
pemasaran perusahaan.
3)
Media
periklanan: para pengiklan memerlukan sebuah metode sistematik untuk menentukan
media mana yang digunakan, bagaimana menggunakan mereka, kapan menggunakan
mereka, dan dimana menggunakan mereka untuk secara efektif dan efisien
menyampaikan pesan-pesan periklanan mereka.Pesan periklanan: apa yang ingin
dikatakan perusahaan dalam iklan-iklan dan bagaimana cara menyampaikannya
secara verbal atau non verbal membentuk
pesan iklan. Setiap iklan memerlukan baris judul atau pembukaan untuk
menciptakan minat konsumen dan tulisan yang menampilkan pesan.
Keputusan-keputusan tentang isi juga melibatkan penggunaan warna dan ilustrasi,
ukuran atau panjang iklan, sumber penggunaan simbolisme, dan adaptasi-adaptasi
yang diperlukan bagi pasar-pasar luar negeri. Peran faktor-faktor ini
bergantung pada berbagai tujuan dan sumber daya perusahaan.
B.
Program lima langkah
Formulasi
suatu strategi periklanan mensyaratkan pengiklan untuk mengupayakan
langkah-langkah formal berikut ini, yang disebut program lima langkah:
1.
Menspesifikasikan fakta kunci
Fakta
kunci dalam strategi periklanan adalah pernyataan tunggal dari sudut pandang
konsumen, yang mengidentifikasi mengapa para konsumen membeli atau tidak
membeli produk/jasa/merek, atau tidak pertimbangkan produk tersebut sebagai
produk yang layak.
2.
Menyatakan masalah pemasaran utama
Fakta
kunci, langkah ini menyatakan masalah dari sudut pandang pemasar, masalah
pemasaran utama bisa jadi adalah masalah citra, masalah persepsi produk, atau suatu
masalah dalam persaingan.
3.
Menyatakan tujuan komunikasi
Merupakan
pernyataan langsung tentang efek periklanan apa yang diinginkan oleh pasar
sasaran dan bagaimana iklan tersebut seharusnya mempersuasi para konsumen.
4.
Mengimplementasikan strategi pesan yang kreatif
Inti dari keseluruhan strategi
periklanan adalah strategi pesan yang kreatif, terkadang disebut juga kerangka kerja kreatif (creative
flatfrom). Kerangka kerja kreatif bagi sebuah merek dirangkum dalam pernyataan
tunggal yang disebut pernyataan positioning. Pernyataan positioning adalah
gagasan kunci yang menyatukan apa yang diharapkan akan dimengerti dari suatu
merek di dalam benak konsumen serta dengan mempertimbangkan tentang bagaimana
para pesaing memposisikan merek-merek mereka. Oleh karena itu, implementasi
strategi pesan yang kreatif memerlukan:
Pendefenisian
pasar sasaran. Anda akan mengingat kembali bahwa pasar
sasaran bagi suatu strategi periklanan merek dan program pemasaran yang
berhubungan, didefenisikan dalam pengertian demografis, psikologis, atau
karakteristik pemanfaatan (product-usage).
Pengidentifikasian
pesaing utama, Siapakah para pesaing utama dalam
segmen merek yang sedang berupaya untuk menarik pelanggan, dan apa kelebihan
serta kekurangan mereka? Dengan menjawab pertanyaan ini seseorang pengiklan
akan dapat mengetahui dengan pasti bagaimana cara memposisikan suatu merek kepada
konsumen yang telah mempunyai persepsi tentang kelebihan dan kekurangan merek
kognitif.
Pemilihan
janji, Aspek kerangka kerja kreatif ini adalah menyeleksi
keuntungan utama merek atau gagasan penjualan utama. Pada sebagian besar kasus,
janji tersebut adalah keuntungan konsumen atau solusi terhadap masalah.
Penawaran
alasan, Ini merupakan fakta-fakta yang mendukung janji
tersebut. Dalam beberapa hal, pengiklan bisa menyokong pernyatan iklan mereka
dengan informasi aktual yang relevan, informatif, serta menarik bagi konsumen.
Seringkali tidaklah memungkinkan untuk membuktikan atau mendukung janji yang
dibuat secara fisik (nyata) seperti saat janji tersebut berifat simbolik atau
psikologis. Dalam hal tersebut, para pengiklan beralih ketokoh-tokoh yang memiliki
otoritas, para ahli, atau selebritis guna mendukung janji iklan secara
implisit.
5. Membangun arus perintah korporat/divisional
Langakah terakhir dalam
memformulasikan suatu strategi periklanan melibatkan persyaratan-persyaratan
wajib (mendatori) yang harus diseratakan dalam suatu ikan. Aspek strategi
periklanan ini relatif bersifat teknis dan tidak kreatif. Pada dasarnya,
strategi ini mengingatkan pengingatan pengiklan untuk menyertakan slogan atau
logo korporat, suatu kalimat standar, berbagai peraturan yang ditetapkan oleh
pemerintah (seperti iklan bir dan rokok), dan seterusnya.
Secara keseluruhan,
strategi periklanan mengatur detil-detil kampanye periklaan yang akan datang.
Strategi periklanan berpatokan pada suatu pendekatan disiplin guna menganalisis
produk/merek, konsumen, serta pesaing. Keuntungan dari pemikiran tunggal, atau pernyataan
positioning adalah hasilnya. Strategi tersebut menjadi suatu cetak biru,
penunjuk arah, atau panduan menuju berbagai upaya periklanan lebih lanjut.
Setiap keputusan taknis yang diajukan, dievaluasi dalam artian apakah hal itu
cocok dengan strateginya.
5. Mengambangkan
dan melaksanakan strategi media
Perencanaan media
membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti berikut:
a. Khalayak-khalayak apa yang ingin kita
raih
b. Kapan dan dimana kita ingin meraih mereka
c. Seberapa banyak orang yang perlu kita
raih
d. Seberapa sering kita perlu meraih mereka
e. Seberapa banyak biaya yang diperlukan
untuk meraih mereka
Media
menyertakan metode-metode tradisional seperti Koran, majalah, televisi, radio,
dan papan reklame. Serta media pelengkap seperi media yellow pages, periklanan
internet, dan periklanan khusus.
6. Mengevaluasi
efektifitas periklanan
Dalam
mengelola kampanye iklannya, sebuah perusahan hendaknya secara teliti
mengevaluasi efektifitas iklan-iklan sebelumnya dan menggunakan hasil evaluasi
tersebut untuk memperbaiki kualitas iklan dimasa mendatang. Para eksekutif
puncak menginginkan bukti bahwa periklanan yang mereka beli adalah sepadan.
Mereka ingin mengetahui apakah dollar yang dibelanjakan dalam periklanan
menghasilkan volume penjualan yang dapat dipanen dari dollar yang sama apabila dibelanjakan pada
kegiatan-kegiatan pemasaran lain. Efektifitas sebuah iklan bisa diuji sebelum, sedang,
dan atau sesudah disajikan kekhalayak target dengan metode-metode yang
digunakan.
STRATEGI
INFORMASI
Di
tengah era informasi sekarang ini, strategi informasi menjadi siginifikan
ketika aset informasi dalam suatu organisasi perlu diselaraskan dengan
perkembangan dan arahan strategi bisnis. Banyak organisasi bisnis yang belum
dapat benar-benar memahami informasi apa yang sejatinya mendorong bisnis dan
mendukung keputusan bisnis terpenting mereka. Padahal, pemetaan tingkat
kritikal informasi yang dimiliki suatu organisasi bisnis adalah titik awal
untuk memahami aset informasi bisnis yang sebenarnya.
Strategi
informasi dapat membantu organisasi bisnis dalam melakukan prioritasisasi
informasi sehingga dapat memetakan informasi bisnis mana yang benar-benar
mendorong aktivitas, hasil dan kesuksesan bisnis. Hal itu menyebabkan
organisasi bisnis bisa lebih jelas melihat aset informasi mereka ketika isu-isu
krusial dalam bisnis muncul, atau, dapat meningkatkan proses pengambilan
keputusan dengan melihat informasi bisnis kritikal mana yang benar-benar
memiliki dampak terhadapnya, informasi bisnis mana yang memiliki prioritas
kepentingan teratas hingga prioritas terbawah dalam mendukung kebutuhan
tersebut.
Strategi
informasi juga dapat membantu organisasi dalam mengidentifikasi siapa sejatinya
pemilik informasi yang bertanggung jawab penuh atas informasi tersebut dan
pengguna informasi, serta bagaimana peta keterkaitan diantara keduanya. Hal ini
akan sangat membantu organisasi bisnis dalam menyingkap adanya kesenjangan
(gap) ataupun redudansi informasi, termasuk kemungkinan mengidentifikasi
informasi tersembunyi yang bisa lebih diberdayakan untuk mendukung peningkatan
kualitas kinerja bisnis di dalam organisasi. Sehingga strategi informasi
membantu para pengambil kuptusan bisnis untuk lebih mampu melihat secara utuh
aset informasi yang mereka miliki, serta inisiatif unit kerja bisnis sebagai
pemilik informasi mana saja yang dapat memberikan nilai manfaat bisnis yang
siginifikan secara cepat.
Pada
akhirnya, strategi informasi bisa merekomendasikan suatu roadmap untuk
memetakan informasi bisnis yang perlu di kelola saat ini, 2 tahun selanjutnya,
hingga 5 atau 10 tahun ke depan. Dengan mendefinisikan roadmap strategi
informasi yang dapat termonitor perkembangannya ini, organisasi memiliki
arsitektur Informasi yang kokoh, sehingga organisasi bisnis bisa lebih
menyesuaikan kembali inisiatif unit kerja bisnis atau sistem informasi mana
saja yang diperlukan untuk memulai pengelolaan informasi ini, dan kapan
pengelolaan informasi ini harus terlengkapi untuk mendukung perjalanan strategi
bisnis itu sendiri.
Pentingnya Road_Map pada Organisasi
Suatu organisasi membutuhkan panduan
agar perjalanannya terarah. Seperti halnya suatu peta dalam satu perjalanan.
Peta yang baik akan menuntun organisasi untuk mencapai tujuan tepat waktu
secara efisien dan efektif. Peta tersebut harus memberikan fleksibilitas
sehingga melukiskan “banyak jalan untuk menuju roma”.
Langkah-langkah yang diperlukan
untuk membuat suatu peta yang mampu mendukung suatu perjalanan yang efisien dan
efektif.
- Kenali tujuan yang akan dituju.
- Identifikasi atau tentukan titik awal perjalanan (starting point).
- Ukur jarak antara titik awal dengan tujuan
- Tentukan kapasitas yang akan dipakai untuk perjalanan
- Tentukan waktu perjalanan
- Buat milestone yang harus dicapai dalam waktu tertentu
- Tentukan strategi untuk sampai ke tujuan
- Komunikasikan strategi yang diambil kepada semua pihak yang berkepentingan
Dengan melaksanakan langkah-langkah di atas
muncul manfaat-manfaat yang diperoleh organisasi. Manfaat yang diperoleh dengan
adanya road-map antara lain:
- Perjalanan lebih terarah.
- Strategi jelas. Apabila strategi tumpang tindih dengan strategi lainnya, overlapping akan diketahui karena perjalanan akan kembali pada milestone tertentu (strategi tidak dilakukan dalam waktu bersamaan). Apabila strategi tumpang tindih dengan strategi lainnya (strategi tidak dilakukan dalam waktu bersamaan), overlapping akan lebih mudah diketahui karena perjalanan .
- Kegiatan terpetakan. Apabila terdapat penyimpangan maka semua pihak dapat melakukan koreksi yang diperlukan atau adaptasi pada penyimpangan tersebut dan mengarahkan kembali ke jalur yang sudah ditetapkan.
- Kondisi awal teridentifikasi secara menyeluruh. Dengan demikian, strategi yang akan diambil tidak bertentangan dengan kondisi ada.
- Strategi yang diambil dipahami menyeluruh oleh semua pihak sehingga semua mengetahui tugas masing-masing dalam pelaksanaan strategi.
BAB IV
KASUS
Contoh
Perencanaan Periklanan Produk “Diet Dr Pepper”
Kampanye
Diet Dr Pepper
Suatu kampanye periklanan untuk
Diet Dr Pepper yang dikembangkan oleh agen periklanan Young dan Rubicam
memberikan publikasi penjadwalan media yang patut dicontoh dan proses
periklanan yang kreatif menyangkut penyusunan jadwal. Kampanye ini menerima
Gold Effie Award dari komunitas periklnan sebagai penghargaan atas prestasinya.
SITUASI PEMASARAN DAN
TUJUAN KAMPANYE
Diet
Dr Pepper bersaing dalam kategori yang dinamis dan berubah secara konstan yang
menjadikannya sulit untuk meningkatkan pangsa pasar serta mempertahankan
pertumbuhan merek jangka panjang. Faktor-faktor penting yang menghambat
pertubuhan merek meliputi hal-hal berikut:
a.
Pertumbuhan
kategori yang lamban. Kategori minuman diet ringan berkarbonasi hanya meningkat
pada tingkat tahunan rata-rata sebesar 1,4 persen.
b.
Pertumbuhan
minuman abad baru. Segmen abad baru, yang terdiri dari jus yang berkilau, soda
alami, soda yang diberi rasa, dan lain-lain semakin meningkat dengan cepat (10%
per tahun), yang merupakan tantangan yang kuat bagi Diet Dr Pepper dan minuman
diet ringan yang lainnya.
c.
Sensitivitas harga dari kategori minuman ringan. Harga
merupakan determinan pemilihan merek
utama dalam kategori ini, tetapi Diet Dr Pepper berada dalam posisi kompetitif
yang lemah karena mengenakan harga yang lebih tinggi atas dasar sen-per-ons
dari pada coca cola dan pepsi cola.
d.
Kurangnya
perhatian bottler dan fokus. Sekitar tiga per empat volume Diet Dr Pepper didistribusikan melalui
jaringan distribusi bottler coke dan
pepsi, yang sering kali menyebabkan Diet Dr Pepper menjadi barang prioritas rendah karena kurangnya dukungan
pengencer.
e.
Distribusi yang
tidak memadai. Dibandingkan dengan pesaingnya yang lebih besar, distribusi Diet
Dr Pepper ke outlet-outlet percobaan seperti jasa kran air minum/ makanan dan
mesin penjual tidak memadai.
f.
Pengeluaran yang
lebih besar dari pada pesaing utama. Share of
voice (SOV) Diet Dr Pepper pada awal kampanye periklanan hanya 4,8 %
dalam kategori yang sangat kompetitif dari periklanan yang sensitif ini.
SASARAN KAMPANYE DAN
TUJUAN NYA
Audiens
sasaran Diet Dr Pepper khususnya terdiri dari orang dewasa berusia 18-49 tahun
yang merupakan konsumen atau calon konsumen minuman ringan diet. Dengan melihat
tantangan pemasaran diatas, tujuan kampanye iklan Diet Dr Pepper (yang berjudul
“The Taste You’ve Been Looking For”) adalah sebagai berikut:
1)
Untuk
meningkatkan penjualan Diet Dr Pepper sebesar 4 % dan meningkatkan tingkat
pertumbuhan sekurang-kurangnya 1,5 kali
dari kategori minuman diet ringan.
2)
Untuk
mempertajam evaluasi konsumen atas manfaat produk utama dan faktor-faktor citra
yang mempengaruhi pilihan merek dalam kategori ini. Minuman ini menyegarkan,
rasanya sama enaknya dengan Dr Pepper yang biasa, merupakan produk yang baik
untuk diminum setiap saat, dan merupakan merek yang menyenangkan untuk diminum.
3)
Untuk memperkuat
dimensi kepribadian merek utama yang membedakan Diet Dr Pepper dari minuman
diet lainnya, bahwa Diet Dr Pepper merupakan merek yang unik, pandai, lucu/
menyenagkan,menghibur, dan penting untuk diminum.
STRATEGI KREATIF DAN
PROMOSI PENDUKUNG
Strategi untuk Diet Dr Pepper
adalah dengan menyatakan bahwa merek ini memiliki ”rasa yang lebih mirip dengan Dr Pepper
biasa”. Hal ini didasarkan pada hasil riset yang mengungkapkan bahwa hampir 60
% dari pemakaian percobaan awal Diet Dr Pepper termotivasi oleh keinginan untuk
minum minuman diet ringan yang rasanya seperti Dr. Pepper biasa. Kempanye ini
didukung oleh penanyangan iklan 15 detik secara intensif, yang secara historis
tidak digunakan oleh coca cola dan pepsi cola, yang lebih menyukai nilai
hiburan dari iklan-iklan yang lebih lama. Penanyangan iklan 15 detik yang
agresif tersebut memungkinkan Diet Dr
Pepper untuk menyalurkan klaim rasa
kuncinya (”rasanya lebih mirip dengan Dr Pepper biasa”) dan membedakan merek
ini dari minuman diet pesaing. Lebih jauh, dengan menggunakan iklan 15 detik yang lebih murah, perusahaan
dapat membeli lebih banyak tempat iklan
dan karenanya tercapai jangkauan, frekuensi dan GRPs yang lebih besar dengan
anggaran iklan yang sama. Biaya iklan Diet Dr Pepper berjumlah $20,27 juta.
Selain kampanye iklan, para pemasar
Diet Dr Pepper juga melaksanakan beberapa program promosi penjualan untuk
mencapai tujuan mulia mereka. Dari bulan Januari sampai April, dilaksanakan
suatu promosi penjualan bernama ”the Power Advantage” yang memberikan kepada
para bottler sertifikat hadiah senilai $30 (untuk digunakan pada pengencer
pakaian Eddie Bauer) yang dapat mereka
distribusikan kepada para pengencer agar menyediakan ruang display yang lebih
besar untuk Diet Dr Pepper. Selai itu,
kupon-kupon yang menarik juga ditempelkan pada botol-botol Diet Dr Pepper si
2-3 liter untuk mendorong pembelian ulang
oleh para konsumen.
Dari bulan April sampai September,
yaitu selama musim pertandingan baseball, promosi “Pepper Pastime” telah
dijalankan untuk menigkatkan penjualan Diet Dr Pepper kepada para konsumen di
toko-toko makanan. Promosi itu meliputi pemberian botol Diet Dr Pepper secara
gratis dan premium object, termasuk bola baseball yang diberi tanda tangan
serta kaos baseball yang dihiasi nama
merek Diet Dr Pepper. Selama bulan mei
sampai Agustus, promosi tie-in dengan mata rantai toko-toko atletik Foot Locker
telah dilakukan. Mereka yang membeli 12 dan 24 pak Diet Dr Pepper akan
memperoleh sertifikat hadiah Foot Locker bila kemasannya berisikan kartu
permainan yang menang. Secara kolektif, program promosi penjualan ini dirancang
untuk mendukung kempanye iklan dan mendorong penjualan produk-produk Diet Dr Pepper lebih banyak lagi.
STRATEGI MEDIA
Jadwal iklan untuk Diet Dr Pepper
menghasilakan total 1.858 GRPs, dengan jangkauan tahunan kumulatif sebesar 95
dan frekuensi 19,6. nilai-nilai bobot media ini disesuaikan dengan rencana
media nasional yang diringkas sebagai bagian arus .
Rencana media Diet Dr. Pepper terdiri dari:
memasang iklan selama
pertandingan football professional dan perguruan tinggi (SEC merupakan
singkatan dari South Eastern Conference), mensponsori berbagai peristiwa khusus
secara kontinu memasang iklan TV selama waktu tayang utama pada tengah malam,
pada program sindikat, dan pada stasiun stasiun kabel.
BAB V
PENUTUPAN
Proses
perencanaan periklanan dalam suatu komunikasi bisnis ini meliputi enam langkah
utama secara umum yang dirinci sebagai berikut:
1. Mengulas rencana periklanan
2. Analisis situasi internal dan eksternal
perusahaan
3. Menentukan tujuan periklanan
4. Mengembangkan dan melaksanakan strategi
periklanan atau kreatif
5. Mengambangkan dan melaksanakan strategi
media
6. Mengevaluasi efektifitas periklanan
Strategi
informasi juga dapat membantu organisasi dalam mengidentifikasi siapa sejatinya
pemilik informasi yang bertanggung jawab penuh atas informasi tersebut dan
pengguna informasi, serta bagaimana peta keterkaitan diantara keduanya. Hal ini
akan sangat membantu organisasi bisnis dalam menyingkap adanya kesenjangan
(gap) ataupun redudansi informasi, termasuk kemungkinan mengidentifikasi
informasi tersembunyi yang bisa lebih diberdayakan untuk mendukung peningkatan
kualitas kinerja bisnis di dalam organisasi. Sehingga strategi informasi
membantu para pengambil kuptusan bisnis untuk lebih mampu melihat secara utuh
aset informasi yang mereka miliki, serta inisiatif unit kerja bisnis sebagai
pemilik informasi mana saja yang dapat memberikan nilai manfaat bisnis yang
siginifikan secara cepat.
Pada
akhirnya, strategi informasi bisa merekomendasikan suatu roadmap untuk
memetakan informasi bisnis yang perlu di kelola saat ini, 2 tahun selanjutnya,
hingga 5 atau 10 tahun ke depan. Dengan mendefinisikan roadmap strategi
informasi yang dapat termonitor perkembangannya ini, organisasi memiliki arsitektur
Informasi yang kokoh, sehingga organisasi bisnis bisa lebih menyesuaikan
kembali inisiatif unit kerja bisnis atau sistem informasi mana saja yang
diperlukan untuk memulai pengelolaan informasi ini, dan kapan pengelolaan
informasi ini harus terlengkapi untuk mendukung perjalanan strategi bisnis itu
sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
·
http://communicationista.wordpress.com/2009/06/03/komunikasi-pemasaran-terpadu/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar